Tarian ini menceritakan tentang beberapa ekor kupu-kupu yang sedang terbang kesana-kemari dengan riangnya sambil mencari makanan dna pada saat itulah ada seorang laki-laki yang mencoba menangkap-nya. Setelah usaha yang keras akhirnya laki-laki itu berhasil menangkap seekor kupu-kupu. Tapi karena kecerdikannya, kupu-kupu itu berhasil meloloskan diri lagi dan kembali ke alamnya. Tarian ini dimainkan oleh 3 (tiga) orang laki-laki dan 6 (enam) orang perempuan. Perempuan berpakaian baju bodo berwarna yang dilengkapi dengan sepasang sayap. Pria berpakaian adat passapu. Alat musik yang digunakan; gendang, gong, pui’pui’-kecapi. Tarian ini dapat dijumpai di Kecamatan Bantimurung, tujuannya untuk menggugah hati manusia agar menyayangi dan bahkan melestarikan habitat kupu-kupu yang mulai terancam punah.
- Objek Wisata (11)
- Sejarah (4)
- Sosial budaya (20)
Minggu, 02 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Archivo
-
▼
2011
(35)
-
▼
Januari
(35)
- Kesong-kesong
- Tarian Ma’Raga
- Tari Tubaranina Marusu
- Tari Makkampiri
- Tari Bunting Berua
- Tarian Kalubampa
- Tari Mamuri-muri
- Tari Kalabbirang
- Tari Mapeepe-pepe
- Tari Mappadendang
- Tari Salonreng
- Ma’royong
- Dengka Ase Lolo
- Mallangiri
- Lomba Perahu Hias
- Maulid Rasulullah Saw.
- Bias Muharram
- Upacara Mappa Dendang
- Upacara Adat Katto Bokko
- Upacara Adat Appalili
- Situs Prasejarah Leang Akkarrasa Rammang-rammang
- Cagar Alam Karaenta
- Pantai Kuri
- Leang PanningE
- Rea Toa
- Bonto Somba
- Bulu’ Sipong
- Goa Pattunuang
- Sejarah Maros
- Taman Safari Pucak Kabupaten Maros
- Leang-Leang
- Bantimurung
- 14 Kecamatan
- Letak Geografis
- Benti Merrung, Bantimurung, Membanting Kemurungan
-
▼
Januari
(35)
0 komentar:
Posting Komentar