Minggu, 02 Januari 2011

Leang-Leang

·

A. Selayang Pandang
LEANG-LEANG

Taman Prasejarah Leang-Leang  merupakan objek wisata andalan Kabupaten Maros yang berada tidak jauh dari Taman Wisata Alam Air Terjun Bantimurung.Leang-leang dalam bahasa lokal  berarti gua. Di sekitar Taman Prasejarah ini terdapat banyak gua yang memiliki  peninggalan arkeologis yang sangat unik dan menarik. Pada tahun 1950, Van Heekeren dan Miss Heeren Palm menemukan gambar gua prasejarah (rock painting) yang berwarna merah di Gua Pettae dan Petta Kere. Van Heekeren  menemukan gambar babi rusa yang sedang meloncat yang di bagian dadanya  tertancap mata anak panah, sedangkan Miss Heeren Palm menemukan gambar telapak tangan wanita dengan cat warna merah. Menurut para ahli arkeologi, gambar atau  lukisan prasejarah tersebut sudah berumur sekitar 5000 tahun silam. Dari hasil  penemuan itu, mereka menduga bahwa gua tersebut telah dihuni sekitar tahun  8000-3000 sebelum Masehi.
Untuk melestarikan dan memperkenalkan  gua-gua yang merupakan sumber informasi prasejarah tersebut, maka sejak tahun 1980-an pemerintah setempat mengembangkannya menjadi tempat wisata sejarah  dengan nama Taman Wisata Prasejarah Leang-Leang. Saat ini, pemerintah setempat  telah merencanakan membangun beberapa sarana dan prasarana di sekitar tempat  wisata tersebut, seperti cottage, baruga (Gedung) pertemuan dan saluran air bersih.

B. Keistimewaan

Taman Prasejarah Leang-Leang yang  terletak pada deretan bukit kapur yang curam ini merupakan obyek wisata yang memiliki nilai-nilai sejarah yang sangat menarik. Di tempat ini para pengunjung  dapat menyaksikan berbagai macam peninggalan nenek moyang, seperti lukisan prasejarah berupa gambar babi rusa dan puluhan gambar telapak tangan yang  melekat pada dinding-dinding gua. Gambar-gambar yang berwarna merah marum  tersebut bahan pewarnanya terbuat dari bahan alami yang sulit terhapus. Menurut para ahli tangan, gambar telapak tangan tersebut adalah milik salah satu anggota suku yang telah mengikuti ritual potong jari sebagai tanda berduka atas  kematian orang terdekatnya.
Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai peralatan yang terbuat dari batu, sisa-sisa makanan berupa tulang binatang dan benda-benda  laut berupa kulit kerang yang berjumlah banyak. Di salah satu batu di mulut gua terlihat jelas kulit kerang terdapat menempel bersatu dengan batu gua itu. Para ahli memperkirakan bahwa berabad-abad lalu Kabupaten  Maros merupakan lautan yang bersatu dengan Laut Jawa.
Di sekitar Taman Prasejarah  Leang-Leang juga terdapat banyak gua-gua lainnya yang memiliki karakteristik  berbeda dan menyimpan peninggalan prasejarah dengan masing-masing keunikannya,  seperti: Leang Bulu Ballang yang menyimpan senjumlah molluscaporselin dangerabah, serta dinding-dindingnya dapat dimanfaatkan sebagai areal  panjat tebing; Leang Cabu yang sudah sering dijadikan sebagai tempat latihan  para pemanjat tebing, dan di hadapan mulut leang ini, tampak aktivitas  pertambangan batu kapur serta hamparan sawah yang luas; dan Leang Sampeang yang  memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh leang lainnya, yaitu terdapat gambar manusia berwarna hitam. Kesemua leang tersebut memiliki jarak yang relatif dekat antara satu dengan yang lainnya, sehingga mudah untuk dikunjungi.

C. Lokasi

Taman Prasejarah Leang-Leang terletak di Kelurahan Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi  Selatan.

D. Akses

Taman Prasejarah Leang-Leang terletak  sekitar 11 km dari Kota Maros. Jika berangkat dari terminal Daya Makassar menuju Pasar Maros, perjalanan dapat ditempuh selama 1 jam dengan menggunakan angkutan  umum berupa mobil pete-pete (mikrolet). Di Pasar Maros, kemudian naik pete-pete menuju Bantimurung. Di Bantimurung kemudian naik ojek selama 10 menit menuju Taman Wisata Leang-Leang.

E. Harga Tiket Masuk

Masih dalam proses pengumpulan data

F. Akomodasi dan Fasilitas

Di sekitar lokasi telah tersedia  beberapa tempat menginap berupa wisma.

0 komentar: